Mengapa Melahirkan Anak Ke Dunia?

 

       Mengapa kita melahirkan anak ke dunia ini? Sebelumnya, pernahkah kalian menonton iklan dari Unilever mengenai Project Sunlight? Nih gue kasih link video yang naratornya pake bahasa Indonesia, klik di sini . Jadi, berawal dari film ini gue juga mempertanyakannya, haruskah kita membawa anak ke dunia ini? Pertanyaan ini gue ajukan dua tahun yang lalu. Ternyata pada akhirnya gue menemukan jawabannya sendiri. Gue menemukan jawaban itu beberapa hari yang lalu. Ketika gue baru saja mengantarkan adik gue ke stasiun Gambir pada pagi hari. Gue merenungkan itu di perjalanan pulang.

"Yang membedakan kita dengan orang lain adalah informasi."

       Ya, gue menyimpan banyak informasi di dalam otak dan berkat berpikir maka informasi itu saling terhubung membentuk sebuah ide atau gagasan. Mari mundur sejenak ke sejarah bagaimana gue mendapatkan ide ini. Di awal tahun 2015, gue memulai Stay Up Late Project. Sebuah project yang gue buat untuk memberi kado ulang tahun ke seorang teman... Kado yang tidak biasa untuk ukuran pertemanan kita. Kita tidak kenalan dengan berjabat tangan atau bahkan tatap muka, dia adik kelas yang mengundang gue ke acara ekskur. Dia pernah menjadi orang pertama yang mengucapkan ulang tahun ke gue dan menyanyikan lagu untuk gue. Jujur saja, gue belum pernah mendengarkan orang bernyanyi tengah malam. Bagi gue itu adalah kado yang tidak biasa. Gue itu bisa senang dan 'senang'. Jarang sekali ada orang yang bisa bikin gue 'senang'. Dan biasanya 'senang' yang gue dapat itu berasal dari hal-hal sepele seperti yang baru saja dia lakukan. Kalau sudah bisa bikin gue 'senang', maka orang itu bisa gue bikin lebih senang atau bahkan terheran-heran karena gue akan membalasnya dengan totalitas.
       Singkat cerita gue ngasih banyak kado dalam satu kotak. Salah satu kadonya adalah sebuah video yang gue buat bersama teman-teman. Ini adalah video pertama gue. Gue memberi judul video itu "The Purpose of Life"... Seakan-akan gue lupa dengan pertanyaan gue dua tahun yang lalu, tapi ternyata gue menjawab sebagian pertanyaan dari narasi yang gue buat. Secara tidak sadar gue menuliskan tujuan dari hidup tanpa mempertanyakannya. Jadi, sebenarnya informasi itu sudah ada di otak hanya saja gue belum menemukan jalan untuk mengaksesnya.
       Balik lagi ke pertanyaan "Mengapa Melahirkan Anak Ke Dunia?" Ada sebuah video yang mentrigger neuron gue untuk mengakses jawabannya. Video ini adalah iklan dari sebuah merk susu terkenal, videonya bisa dilihat disini. Gue saranin nonton karena videonya bagus dan ada pesan yang bermakna. Kalo kuota lo udah sekarat, nih gue tulisin captionnya:

Let's call on the interested

The wide-eyed, the hopeful
The pincesses, and the princes
The believer

Let's summon the generals,
The queens, The kings,
And the knights that ride the adventurous trails

Let's call on the leaders
The lover, the big ones, the small ones
The been-there's, the done-that's
The discoverers, the conductor
The scientist, the CEOs

Let's call on the skywalkers
The movers, the shakers

Let's call on the curious
And bring on the hope

LIFE STARTS HERE

       Di sini gue ga bahas tentang iklannya. Gue tertarik dengan captionnya. Dulu, ketika iklan ini baru muncul, gue langsung download. Kemudian baru beberapa minggu yang lalu gue menemukan file lama ini dan menontonnya kembali. Tiba-tiba ada percikan neuron di otak gue sehingga informasi-informasi yang ada terhubung dan akhirnya gue menemukan jawaban dari pertanyaan gue sendiri. Bisa dilihat dari video itu, anak-anak yang terlahir ke dunia ini sedang bermain sesuai dengan apa yang mereka cita-citakan. Jadi, untuk apa melahirkan anak ke dunia ini? Ya untuk mengubah dunia ini menjadi lebih baik dengan menjadi apa yang telah dicita-citakan.

"Kita adalah versi terbaru dari orang tua kita."

       Pada dasarnya, anak adalah versi terbaik dari orang tuanya karena dia adalah gabungan dari dua insan yang berbeda. Gen yang dimilikinya lebih kaya dari pendahulunya karena gen yang dia miliki adalah gabungan dari ayah dan ibunya. Sehingga, seharusnya anak ini menjadi harapan, minimal bagi keluarganya sendiri terlebih lagi untuk umat manusia di masa mendatang. Bila sedikit menyinggung tentang agama, kita terlahir dengan satu tujuan, yaitu untuk mencari ridho Allah untuk bekal di kehidupan selanjutnya. Namun, secara umum, tujuan dari hidup adalah mewariskan.

       Sempat teringat dengan pemikiran gue dua tahun yang lalu tentang melahirkan anak ke dunia. Mengapa kita membiarkannya lahir sehingga anak itu berkesempatan berbuat dosa yang nantinya malah menyengsarakan dia di akhirat. Kalo menurut gue, ini saling berhubungan dengan yang namanya cinta. Jadi awalnya, kita semua terlahir dalam keadaan islam. Ini adalah sebesar-besarnya nikmat, karena syarat untuk masuk surga adalah harus islam. Tinggal bagaimana nanti kita, apakah kita akan mati dalam keadaan islam? Kemudian, di islam ada perintah untuk menikah. Maka menikahlah dua orang insan.

"Pada akhirnya kita hanya akan mewariskan apa yang kita punya dan hanya amal yang kita bawa menuju kehapadan Illahi"

       Di ilmu Biologi, manusia itu sama saja seperti hewan. Kita juga berkembang biak. Maka ketika pernikahan sudah terjadi, hal yang sudah sewajarnya diinginkan oleh setiap orang tua, yaitu memiliki anak untuk melanjutkan keturunan. Apa yang bisa kita lakukan adalah membuatkan chasing untuk jiwa suci yang akan ditiupkan. Kemudian sang ibu mengandung, dan disana takdir sang anak pun ditentukan. Ketika anak terlahir, berjuta harapan terucap dari ayah dan ibu untuk anaknya. Sebagian tujuan mereka sudah tercapai, mereka telah mewariskan gen mereka dan menghasilkan individu baru yang diharapkan menjadi insan yang lebih baik dari mereka berdua.
       Sebenarnya gue masih kurang srek dengan jawaban yang seperti ini. Kemudian gue berpikir lagi, dengan bertanya apa keuntungan memiliki anak? Bukannya malah merepotkan? wah wah di sini lah keselahan gue. Pertama, ketika kita punya anak, tentu kita tidak akan pernah sama sekali merasa direpotkan karena sifat alami sebagai orang tua yang ingin merawatnya. Tapi agak miris juga ketika dulu gue membaca berita kalau ada ibu yang membuang anaknya. Sebuas-buasnya singa saja mereka tidak membuang anaknya! hmm balik lagi. Kedua, pada akhirnya kita hanya akan meninggalkan semua yang kita miliki. Amalan pun akan terputus kecuali 3 hal: Sedekah Jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh. YHA! doa anak sholeh. Jadi ini adalah salah satu keuntungan melahirkan anak ke dunia. Akan tetapi, masalahnya adalah bagaimana kita mendidik anak-anak kita nanti supaya menjadi anak yang sholeh.

"Orang tua yang baik adalah orang tua yang mengajarkan ilmu agama ke anaknya"

       Banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya untuk ikut pengajian supaya dia menjadi anak yang sholeh dan berakhlak baik. Kadang ini juga bisa menjadi beban ketika kita tidak bisa mendidik anak kita untuk menjadi anak yang sholeh. Contohnya, ketika mempunyai anak perempuan, tetapi dia tidak menutup auratnya. Maka, sang ayah akan ditanyai oleh Allah di akhirat nanti. Sehingga pendidikan agama sejak dini itu diperlukan untuk seorang anak agar dia juga selamat di dunia dan akhirat.

       By the way, pembahasan gue jadi melebar yah. Jadi, mengapa melahirkan anak ke dunia? hmm pada akhirnya apa yang kita lakukan adalah mewariskan apa yang kita punya, maka dari itu kita mewarisi genetik kita ke anak. Kemudian tujuannya anak dilahirkan adalah untuk membuat dunia ini jauh lebih baik dari sebelumnya. Terlepas dari semuanya, manusia memliki sifat alami untuk berkembang biak dan itu memang sudah ditakdirkan. Dan yang kita buat hanyalah chasing, jiwa suci memiliki tanggung jawabnya sendiri karena memilih terlahir sebagai manusia, kita sebagai orang tua ibaratnya sebagi mentor karena sudah lahir terlebih dahulu, Namun, karena sebagai mentornya, kita juga bertanggung jawab atas anak-anak yang telah dilahirkan. Sehingga kita harus mendidiknya kejalan yang benar, dan sebagai imbalan, kita akan mendapatkan doa dari anak sholeh yang mana doa tersebut tidak terputus pahalanya.

"Kita semua, berkat rahmat Allah, terlahir dalam keadaan islam tanpa kita memintanya, maka semoga Allah mengaruniakan kepada kita Syurga ketika kita memintanya."

Comments

Popular Posts