Misterius Part I

      Ketika sebuah kejadian terjadi, yang gue lakukan adalah menghadapinya dulu, kemudian setelah kejadian itu selesai, gue merenungi kejadian itu dan apa dampak setelahnya. Tetapi gue melihat ada hal yang misterius yang kadang gue ga ngerti kenapa hal itu bisa ada dan menjadi  "hukum" di dalam kehidupan. Berikut adalah contoh dari sebuah peristiwa yang gue alami dan hal-hal yang terjadi pasca peristiwa tersebut.

     Gue sedang bermain di kosannya Reza. Setelah beberapa menit ngadem di sana, gue berencana untuk membeli Tropical Float. Kemudian gue lihat jam di hp dan bilang ke Reza, "Za, dua menit lagi gue balik deh.". Padahal gue masih mager. Niatnya mau lebih lama, sekitar 10 menitan lagi tapi udah keburu pengen Tropical Float hehe. Akhirnya gue pulang dan menuju ke KFC lewat Kejawen. Dan... Buummm!! Tabrakan terjadi. Dari arah berlawanan ada "motor bengkel" yang bunyinya berisik itu melaju dengan cepat membelah angin. Namun, momentum motor gue ternyata lebih besar sehingga motor bengkel itu terjatuh dan terguling-guling. Kaki gue... oh God. Sakit sekali, gue cek rem kaki gue ternyata sampe bengkok. Pantes aja kaki gue bengkak. Gue telepon temen-temen gue dan sodara yang satu kosan, dan orang-orang yang ada di Jakarta. Andaikan... Andaikan saja gue bermalas-malasan sejenak selama 10 menit, mungkin hal itu tidak akan pernah terjadi. Tiduran selama 10 menit bisa mencegah terjadinya kejadian itu. Akan tetapi, gue menemukan sesuatu yang "menarik" dari kecelakaan ini... Setidaknya ada dua hal misterius yang mendasar dari beberapa hal yang terjadi setelah kejadian ini.


  1. Kualat/Karma, sesuatu yang kita lakukan pasti ada balasannya
  2. "We don't meet people by accident, they are meant to cross our path for a reason."

       Ada hal yang 'menarik' untuk poin pertama. karena gue menayadari hal itu dan menjadi sangat yakin bahwa apa yang kita lakukan, baik itu perbuatan baik ataupun perbuatan buruk, pasti akan ada balasannya. Atau kalo orang barat bilang:


"Karma is only a bitch if you are"

       Hal yang membuat menarik—dalam artian fenomenanya, bukan apa yang terjadi pada teman gue—adalah Karma pada kasus ini datang dengan cepat.

       Namanya Sam, ketika gue pincang sementara karena kaki kanan gue bengkak dan harus diperban, dia malah ngeledekin gue dengan logat medok yang sok ikut-ikutan ngomong pake bahasa Jakarta, "Eh eh songong lu, jalannya begitu". Yah gue sih cuma ketawa-tawa aja, karena gue tau dia becanda. Setiap kali berpapasan dengan gue pasti dia mengulangi kalimat itu.

       Beberapa bulan kemudian, kaki gue udah sembuh dan terdengar kabar kalo Sam kecelakaan. Pas dia udah masuk kuliah, nah gantian sekarang dia yang berjalan dengan pincang. Kakinya diperban sama seperti gue dulu. Gantian deh gue yang ngatain "Eh eh songung lu..." hahaha kami sama-sama tertawa trus gue lanjutin "Kualat kan lo". Dia hanya bisa nyengir-nyengir haha... Sebentar, kita satukan frekuensi dulu. Maksudnya disini adalah Allah yang membalas. Karma hanya istilah yang menggambarkan kejadiannya.

       Hebat bukan? Alam membalas apa-apa yang pernah kita lakukan. Seperti Pak Newton katakan tentang Aksi dan Reaksi. Ketika kita memberi aksi kita akan mendapat reaksi yang sama. Maka dari itu, lakukanlah hal yang baik-baik saja agar kita mendapatkan hal baik. Bagaimana jika ternyata kita mendapatkan hal buruk padahal kita sekali berbuat baik? Nah itu lah yang dinamakan dengan "Ujian" atau "Cobaan" untuk kita hadapi agar derajat kita naik. Seperti kata Doraemon berikut ini:

          "Manusia akan mendapatkan sesuatu setelah ia melewati ujian."

Comments

Popular Posts