Misterius Part I

Hallo hallo~

       Gue mau membahas sesuatu nih. Kejadian ini udah lama banget sih. Jadi, sebenarnya tulisan ini adalah note yang gue tulis di FB. Nah, berhubung ada seseorang yang telah berhasil memotivasi gue (gue juga gatau kenapa bisa termotivasi) sehingga gue mau mengisi blog gue yang udah usang ini tak terurus ini. Nah jadi dulu gue seringnya bikin status atau ga nulis di note FB. Berikut ini adalah salah satu tulisan gue. Kalo di FB part III tapi ga ada part I dan II nya hahaha makanya disini gue edit jadi part I, isinya juga beberapa gue tambah dan edit hehe. Check it out...

       Ketika sebuah peristiwa terjadi, yang gue lakukan adalah menghadapinya dulu, kemudian setelah kejadian itu selesai, gue merenungi kejadian itu dan apa dampak setelahnya. Tetapi gue melihat ada hal yang misterius yang kadang gue ga ngerti kenapa hal it bisa ada dan menjadi "hukum" di dalam kehidupan. Berikut adalah contoh dari sebuah peristiwa yang gue alami dan hal-hal yang terjadi pasca peristiwa tersebut...

       Ketika itu, gue sedang main di kosannya Reza. Setelah beberapa menit ngadem di sana, gue berencana untuk membeli Tropical Float. Kemudian gue liat jam di hp dan gue bilang ke Reza, “Za 2 menit lagi gue balik deh”. Padahal gue masih merasa mager (males gerak). Niatnya mau lebih lama sekitar 10 menitan lagi tapi udah keburu pengen Tropical Float hehe. Akhirnya gue pulang dan menuju ke arah Pakuci. Dan….. Buummm! Tabrakan. Kaki kanan bengkak. Saat itu gue langsung menghubungi teman-teman di Surabaya dan sodara gue yang satu kosan sama gue serta mereka yang ada di Jakarta. Andaikan… Andaikan saja gue bermalas-malasan sejenak selama 10 menit, mungkin hal itu tidak akan terjadi. Tiduran selama 10 menit bisa mencegah terjadinya kejadian itu. Gue mengambil sesuatu yang "menarik" dari kecelakan gue ini. Setidaknya ada dua hal misterius yang mendasar dari beberapa hal yang terjadi setelah kejadian ini…

  1. Kualat/Karma, sesuatu yang kita lakukan pasti akan dibalas
  2. “We don't meet people by accident they are meant to cross our path for a reason”
       Ada hal yang “menarik” untuk point pertama, karena gue menyadari hal itu dan menjadi sangat yakin bahwa apa yang kita lakukan, baik itu perbuatan baik atau perbuatan buruk, pasti akan dibalas. Atau kalau orang sana bilang “Karma is only a bitch if you are”. Masalahnya, yang membuat ini menarik—dalam artian fenomena Karma-nya, bukan apa yang terjadi dengan temen saya—adalah Karma pada kasus ini datang dengan cepat…

       Namanya Sam, ketika gue pincang sementara karena kaki kanan gue bengkak dan harus diperban, dia malah ngeledekin gue “Eh songong lu, jalannya begitu” hahaha yah gue sih cuma ketawa-ketawa aja, karena gue tau dia becanda. Setiap kali berpapasan dengan gue, dia pasti bilang seperti itu… Beberapa bulan kemudian, tengah malam beredar kabar kalau Sam kecelakaan. Gue saat itu ga bisa langsung jenguk. Beberapa hari kemudian saat dia masuk kuliah, dia berjalan dengan pincang dengan kaki yang diperban. Dan… Gantian, kini gue yang ngatain dia “Eh songong lu” hahaha sambil ketawa gue bilang “kualat kan lo” dan kami sama-sama tertawa. Sebentar... Kita satukan frekuensi. Maksudnya disini adalah Allah yang membalas, Karma hanya istilah untuk menggambarkan kejadiannya

       Hebat bukan? Alam membalas apa-apa yang kita lakukan. Seperti yang Pak Newton katakan tentang Aksi dan Reaksi. Ketika kita memberi aksi, kita akan mendapat reaksi yang besarnya sama. Maka dari itu, lakukanlah hal yang baik-baik saja, karena setiap perbuatan pasti akan ada balasannya. Seperti yang tertulis pada surat Al Zalzalah ayat 7-8 :

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula."
       Kemudian point yang kedua. Kita tidak bertemu seseorang karena sebuah kebetulan, tetapi orang itu memiliki arti di perjalanan hidup kita… Gue berpikiran kalau, “masa orang yang nabrak gue memiliki arti?”. Apa yang membuatnya memiliki arti dalam hidup gue? Setelah gue merenungkanya, gue pun menyadari hal itu… Sodara gue yang satu kosan sama gue itu adalah sodara jauh. Jadi gue jarang ngobrol sama dia. Dan karena adanya tabrakan itu, gue jadi menghubunginya dan dia yang nganterin gue beberapa kali untuk check up ke dokter. Sambil menunggu antrian, gue pun ngobrol sama dia. Sebelumnya belum pernah ngobrol lama-lama kayak gini. Kemudian karena orang yang nabrak gue itu pula gue merasa memiliki keluarga di Surabaya ini. Gue punya teman-teman yang bisa langsung dateng ke TKP buat nolongin gue… Karena tabrakan itu pula, gue mendapat perhatian dari beberapa orang di Jakarta Kekhawatirannya menyadarkan gue kalau ada orang-orang yang mencintai gue, dan bisa dibayangkan betapa sedihnya mereka, sehingga gue merasa bodoh kalau memacu motor gue dengan sangat cepat. Alhasil, gue yang dulunya selalu ngebut jika ada kesempatan, sekarang gue selalu menikmati perjalanan gue dengan kecepatan yang stabil. Karena setiap kali ingin berpacu, gue selalu teringat wajah mereka dan membuat gue berpikir panjang “mending pelan-pelan aja, yang penting sampe dan nanti bisa pulang ke Jakarta.” Dan inilah gue sekarang. Santai ketika dalam perjalanan ^_^

       Setiap kejadian itu selalu memiliki dua sisi, dan terkadang emosi kita menutupi salah satu sisinya. Gue pun mengucapkan “terima kasih” atas kejadian itu. Walaupun sakit yang didapat, tapi ada sesuatu yang bisa menutupi luka-luka itu. Kalau orang itu ga nabrak gue, mungkin gue ga bisa deket dengan sodara gue, ga bisa merasakan kekeluargaan di sini, dan ga mengerti perasaan orang-orang yang ada jauh di ujung horizon sana.

       Well, gue hanya bertemu sebentar dengan orang yang nabrak gue, tetapi hanya dari satu kejadian itu gue menemukan jalan untuk mendapatkan hal-hal yang gue sebutkan tadi. Bagaimana dengan mereka yang tinggal lama dalam kehidupan gue? Hmm suatu saat nanti pasti gue akan mengerti kenapa mereka hadir di dalam kehidupan gue.

       Sebuah pertanyaan yang pernah gue tanyakan ketika baru menjalani hidup sebagai seorang mahasiswa Fisika ITS 2012. Kenapa gue bertemu dengan ‘Rukmana’ yang lain disini? Kenapa gue ketemu lagi dengan Reza, temen SMP gue? Kenapa gue ketemu Bogi, anak gaul Jakarta haha, kenapa gue ketemu Beta, anak yang (sok) elegan :D kenapa gue… wes pokoknya semua anak FIsika lah, kenapa gue ketemu orang-orang seperti mereka? Terkadang gue merasa pernah ketemu dengan mereka sebelumnya. Dan itu yang menjadi bagian dari “Misterius” lainnya yang akan gue bahas nanti di tulisan berikutnya,

Ketika orang lain itu memiliki arti dalam hidup kita, sadarlah bahwa kita pun berarti untuk mereka. Maka jadilah orang yang berguna untuk orang lain.

Sekian,


Have A Nice Friday ^_^

Comments

Popular Posts