Soulmate - Belahan Jiwa Yang Kembali Bersatu || Introduction - Part 1

       Hmm Soulmate? Kali ini gue mau membahas tentang konsep soulmatenya... duh gue lupa ini punyanya Aristoteles, Plato, atau siapa gitu gue lupa -_-" Oke langsung aja. gue akan mencoba mengembangkan pendapatnya siapapun itu dengan imajinasi gue yang tanpa batas.Terlepas dari ajaran agama, gue mau berimajinasi sebentar, pikiran gue harus bebas, karena ini adalah filsafat. Sebenernya males juga sih kalo ngomongin filsafat, nanti gue dikira sesat lagi -_-". Tapi kan memang harus berpikir bebas supaya dapet imajinasinya. Yang pentingkan gue tetap beriman kepada Allah SWT :)

Soulmate

       Setiap dari kita diceritakan sebagai kembar siam --Laki-laki dan perempuan-- namun kita saling membelakangi sehingga kita tidak akan pernah tahu siapa "pasangan" kita. Kita hanya dapat merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan "pasangan" kita. Ketika masih di Singgasana Tuhan, "Kita" (Laki-laki atau perempuan pada kembar siam) melihat kembar siam (untuk seterusnya kita sebut soulmate) yang lainnya. Daripada ribet mending gue kasih nama aja yak. Oke misalnya soulmate yang kita bicarakan ini adalah John dan Jeni. Nah, suatu ketika John dan Jeni berpapasan dengan soulmate lainnya, Ben dan Sherli. Jeni dan Sherli berkenalan dan berbincang-bincang, sementara itu datang soulmate lainnya, Tom dan Frischa. John berkenalan dan asik berbincang-bincang dengan Frischa. Di sisi lain Ben disapa oleh soulmate lain, Harry dan Hana. Ben berbincang-bincang dengan Harry. Kemudian mereka berpisah dan esok harinya bertemu lagi. Terus menerus sampai mereka bersahabat. Jeni dan Sherli menjadi sahabat, Ben dan Harry menjadi sahabat, dan John dengan Frischa pun menjadi sahabat tetapi ada sedikit perasaan, namun perasaan itu tidak lebih besar daripada perasaannya kepada Jeni. Kemudian mereka bertemu dengan yang lainnya dan berkenalan, lalu menjadi teman atau sahabat. Begitu seterusnya.
       Suatu ketika, Tuhan memutuskan untuk membuat Bumi yang nantinya akan berisikan manusia yang di dalam tubuhnya akan dimasukkan satu ruh yang diambil dari soulmate tadi. Sehingga soulmate tadi akan terpisah dan dipisahkan di bumi pula. Entah itu dikirim bersamaan ke bumi atau harus ada salah satu yang menunggu satu detik atau satu menit, satu jam, satu hari, satu bulan atau satu tahun atau bahkan lebih sebelum "pasangan" yang terpisah dikirimkan ke bumi untuk mencari "pasangan"nya. Namun, Tuhan akan tetap memberi bantuan kepada mereka sehingga mereka dapat menyatu kembali meski tidak harus dalam satu tubuh.
       Sebelumnya gue akan berpendapat mengenai soulmate itu sendiri. Soulmate adalah kumpulan jiwa-jiwa murni yang merupakan wujud asli dari perasaan yang murni yang belum ternodai. Mereka hidup seperi manusia di bumi... eh seharusnya dibalik, kan mereka hidup dulu di singgasana Tuhan baru di bumi...
"We are not human beings having a spiritual experience. We are spiritual beings having a human experience" -Pierre Teilhard de Chardin
Nah, gue setuju tuh. Kita sebenarnya adalah jiwa-jiwa murni yang sebelumnya telah menjalani hidup kemudian diperintahkan Tuhan untuk menjalani hidupnya di dalam tubuh manusia yang diberikan pikiran dan nalar. Jiwa-jiwa yang murni tadi dapat ternodai karena akal pikiran dan nalar yang ada pada manusia. Karena dengan akal dan nalar itu, kita berinteraksi dengan yang lain. Interaksi itu menghasilkan sebuah kebiasaan, entah itu kebiasaan baik maupun buruk. Sehingga beberapa jiwa murni akan ternodai.
"Life is a school where you learn how to remember what your soul already knows." -Unknown
Yup, kira-kira itu yang ingin gue bicarakan di post ini. Bahwasanya jiwa-jiwa kita itu pernah hidup sebelumnya hanya saja dengan kehidupan yang berbeda dengan manusia. Mereka hidup dengan perasaan-perasaan damai dan cinta. Kemudian mereka diperintahkan Tuhan untuk mendapatkan pengalaman sebagai manusia, yang berpikir mengunakan pikiran dan akal. Sehingga yang perlu dilakukan manusia agar hidupnya damai dan penuh cinta seperti kehidupan jiwa-jiwa sebelumnya adalah "berpikir" menggunakan perasaannya. Jika "otak" manusia bisa mengingat dalam artian terhubung secara spiritual dengan jiwa yang terdapat dalam dirinya, maka dia akan menemukan sebuah perasaan cinta yang sangat damai... Hmm mungkin ini alasan mengapa ada yang namanya ESQ atau sejenisnya ya hahaha :D
       Jadi, intinya kita adalah jiwa murni yang bernama perasaan. Semua tergantung bagaimana tubuh berakal nalar ini memberikan pengalaman kepada kita untuk sebagai bekal kita nanti ketika Tuhan memanggil kita kembali ke Singgasananya. Kita tetap bisa "mengalahkan" dan "mengatur" pandangan dari pikiran kita dengan perasaan murni ini.
"We are all Visitors to this time, this place. We are just passing through. Our purpose here is to observe, to learn, to grow, to love... and then we return home." -Australian Aboriginal Proverb
Oke, lanjut ceritanya......
       Tiba saatnya John dan Jeni akan dipisahkan. Ternyata John lah yang pertama kali turun ke bumi. Sementara itu Jeni sendirian menunggu gilirannya. Sambil menunggu, dia berkenalan dengan soulmate lainnya baik yang masih bersatu maupun yang sudah terpisah. Kemudian dia berkenalan dengan Troy, "pasangan"nya adalah Mita yang telah dikirim 2 tahun yang lalu. Mereka berbincang cukup lama, dan selalu bersama sambil menunggu giliran mereka dikirim ke bumi. Satu tahun berlalu, kemudian terlihat Tom dan Frischa dipisahkan. Ternyata mereka berdua langsung dikirim bersamaan. Namun diletakan di benua yang berbeda. Tiga tahun setelah John dikirim ke bumi, hubungan Jeni dan Troy semakin dekat. Namun suatu ketika Tuhan mengirimkan mereka berdua ke Bumi secara bersamaan, terpisah tidak terlalu jauh dengan skala bumi yang berdiametr 6400 km itu. John, Jeni, dan Troy berada di dalam kota yang sama. Cerita John dan Jeni pun akan segera di mulai.
"I may not be brave or strong or smart, but somewhere in my secret heart, I know Love Will Find A Way." -Kiara (The Lion King II)
*************

Soulmate - Belahan Jiwa Yang Kembali Bersatu Part 1
       Hari itu John ditempatkan pada sebuah tubuh yang tidak terlalu tampan dan bisa dibilang biasa-biasa saja. Namun, dia memiliki pemikiran yang hebat tapi dia pun agak pemalu. Ketika dia masih duduk di bangku sekolah dasar, dia sangat disukai teman-temannya karena pribadinya yang plegmatis sehingga tidak menyinggung perasaan teman-temannya. Masa kecilnya sungguh menyenangkan. Banyak hal-hal "bodoh" yang dilakukannya bersama teman-teman sepermainan dan juga adiknya Fred. Mereka benar-benar menikmati setiap kegilaan yang membuat mereka semakin akrab. Akan tetapi, di sekolah John berbeda, dia dianggap nerd oleh teman-temannya. Memang nilai-nilai John bagus semua, dia pun pernah menjadi pemimpin upacara di sekolahnya, dia juga menjabat sebagai ketua kelas ketika kelas 6 SD.
       Suatu hari, ia dikabari oleh temannya bahwa rumah baru di blok sebelah ada seorang perempuan cantik. Kemudian John dan teman-teman lainnya mencoba mendekati rumah perempuan itu yang baru saja pindahan, lalu mengajaknya berkenalan. Akan tetapi karena malu, John tidak berkenalan. Dia hanya mengetahui bahwa namanya adalah Nisa, perempuan yang sepantaran dengannya yang memiliki wajah cantik. Kemudian mereka bermain bersama, dan Nisa menjadi bagian dari persahabatan mereka. John dan Nisa juga sudah muali tidak malu-malu, mereka sering berbincang-bincang.
       Suatu pagi di Bulan Ramadhan, John dan teman-temannya bermain bulu tangkis di depan rumah Nisa. Salah satu temannya, Sandi mencoba memanggil Nisa untuk ikut bermain dengan berteriak memanggil namanya dari luar rumah, diikuti dengan Ayu dan Tita.
"Nisaaaa, main yuk.", teriak Sandi, Ayu, dan Tita.
"Iyaaaa, sebentar.", jawab Nisa dari dalam rumahnya yang besar dengan cat putih yang membuat rumahnya terlihat megah.
"Ayo cepat, kita mau jalan-jalan nih.", sahut Tita.
"Iya ini lagi nyari sendal dulu.", jawab Nisa.
Beberapa saat kemudian Nisa keluar rumah dengan menggunakan kaos berwarna hijau tosca dan celana pendek. Penampilannya waktu itu membuatnya terlihat sangat cantik dan membuat John berdebar-debar. Tanpa basa-basi, mereka pun menyiapkan sepeda untuk jalan-jalan menuju sebuah taman yang agak jauh dari rumah Nisa. Saat itu yang membawa sepeda hanyalah para laki-laki, sedangkan perempuannya dibonceng. Sandi membonceng Tita, Garry membonceng Ayu, Fred membonceng Lita, Sisanya menaiki sepeda sendiri-sendiri, tinggal Nisa yang memilih mau dibonceng siapa. Ternyata dia memilih John, maka makin berdebar-debarlah hati John karena membonceng seorang perempuan yang dia pikir sangat spesial. Nisa pun menaiki jalu yang ada di ban belakang sepedanya John, kemudian berpegangan pada pundaknya. Tangannya yang putih mulus itu memgang dengan lembut di bahu John dan membuatnya tersenyum gembira di dalam hati. Setelah semua sudah naik sepeda, Sandi berjalan duluan di depan untuk menunjukan arah ke taman itu. Mereka melewati jalan raya di mana baru sedikit kendaraan bermotor melintas. Di dalam perjalanan, John dan Nisa asik berbincang-bincang. Sesekali John ngebut sehingga membuat Nisa berpegangan erat dan ngomel.
"Joohn pelan-pelan dong... iih awas ada mobil!!", teriak Nisa.
"Hahaha tenang aja Nis kalo sama aku, yang penting ga nabrak kan?", sahut John.
"Ih tapi kan bahaya, jangan pelan-pelan aja jalannya.", pinta Nisa.
"Iya Nisaaa, iyaaa. Ini aku pelanin deh jalannya", kata John dengan nada rendah.
"Nah gitu dong.", balas Nisa.
Tak lama kemudian mereka sampai di suatu taman bermain. Di sana udaranya masih sangat sejuk. Mereka pun duduk-duduk istirahat di taman itu, sambil bermain maupun bercerita.

*************

Comments

Popular Posts